DUMAI — Sejumlah pelamar kerja menuding proses seleksi tenaga kerja di PT Sumber Tani Agung (STA) yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Penyebal, Kecamatan Sungai Sembilan, terindikasi tidak transparan. Isu ini mencuat setelah pengumuman resmi tak kunjung diterbitkan, meski masa penerimaan lamaran telah ditutup sejak pertengahan Agustus lalu.
Rekrutmen tenaga kerja tersebut dibuka bulan lalu dengan batas waktu hingga 15 Agustus 2025. Para pelamar diminta mengirimkan dokumen lamaran ke alamat email rekrutment.staof@sta.co.id. Namun, setelah penutupan, banyak pelamar mengeluhkan email tersebut tidak dapat dibuka ataupun tidak menampilkan informasi lebih lanjut mengenai status lamaran mereka.
Hingga kini, belum ada pengumuman resmi dari pihak perusahaan terkait siapa yang diterima maupun ditolak, serta bagaimana tahapan seleksi berjalan.
Salah seorang pelamar asal Sungai Sembilan menyampaikan kekecewaannya.“Kami sudah kirim berkas sesuai waktu, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Email yang diberikan sama sekali tidak merespons, bahkan aksesnya diblokir atau tidak bisa dibuka,” ujarnya.
Kekecewaan serupa juga disampaikan Saparudin, orang tua salah satu pelamar. “Jika hal ini tidak bisa dibiarkan. Ananda melamar dengan harapan, tapi yang didapat malah ketidakpastian. Kami ingin agar perusahaan menjelaskan secara transparan, bagaimana proses rekrutmen, siapa yang lolos, dan kenapa email tidak direspons. Jangan sampai ada pihak yang dirugikan hanya karena informasi tidak jelas,” tegasnya.
Saparudin yang akrab disapa Om Pay menambahkan, persoalan ini tidak hanya merugikan pelamar, tetapi juga bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
Para pelamar mendesak pihak perusahaan memberikan klarifikasi apakah alamat email rekrutment.staof@sta.co.id benar bagian dari sistem rekrutmen resmi atau justru tidak terkait. Mereka juga berharap pengumuman segera diterbitkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Jika memang terdapat penggunaan alamat email tidak resmi, hal itu bisa mengarah pada dugaan penipuan dan penyalahgunaan data pelamar. Karena itu, masyarakat menilai perlu adanya investigasi dari pihak berwenang.
Saat dikonfirmasi, Humas PT STA, Riko, membantah adanya praktik kecurangan. “Kecurangan yang bagaimana ya, Bang. Proses seleksi sudah transparan dan terbuka untuk umum,” tulisnya, Selasa (16/09) melalui pesan WhatsApp.
Riko menegaskan, pihaknya akan bersikap tegas jika ada oknum yang mencoba bermain dalam proses rekrutmen. “Saya orang nomor satu yang akan berantas mafianya jika memang ada oknum yang bermain dalam proses recruitment ini. Jika ada indikasi permainan atau ada pihak yang meminta sejumlah uang dalam proses recruitment, silakan hubungi saya langsung untuk kita tindak mafianya,” tegasnya.
Kasus dugaan kecurangan rekrutmen PT STA ini masih menimbulkan tanda tanya di kalangan pelamar dan masyarakat. Mereka menunggu klarifikasi resmi dari perusahaan, sekaligus memastikan proses penerimaan karyawan berjalan adil, transparan, dan bebas dari praktik percaloan.***