Pakar UGM Duga Kebakaran Kilang Pertamina Dumai Disengaja, Libatkan Mafia Migas

Pakar UGM Duga Kebakaran Kilang Pertamina Dumai Disengaja, Libatkan Mafia Migas

JAKARTA – Pakar ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menduga kuat kebakaran dan ledakan di Kilang Pertamina Dumai merupakan aksi yang disengaja atau dilakukan secara sistematis oleh mafia migas.

Diketahui, Kilang Dumai terbakar dan meledak pada Rabu (1/10/2025) malam, menyebabkan seorang warga yang merupakan pasien jantung meninggal dunia akibat shock mendengar suara ledakan keras.

Menurut Fahmy, tujuan utama kelompok mafia migas membakar kilang tersebut adalah untuk menurunkan produksi BBM di dalam negeri. Dampaknya, Indonesia akan bergantung pada impor BBM dalam jumlah besar — situasi yang justru menguntungkan jaringan mafia tersebut.

“Saya menduga ada kesengajaan. Terjadinya pembakaran dalam bentuk yang disengaja supaya produksi kilang menurun. Kalau menurun, impor BBM meningkat — di situ mereka berburu rente,” kata Fahmy dalam tayangan YouTube @voidotid, dikutip Kamis (9/10/2025).

Fahmy, yang pernah menjadi anggota Tim Antimafia Migas bentukan Presiden Joko Widodo pada 2014 dan diketuai Faisal Basri, menegaskan bahwa kebakaran beruntun kilang Pertamina selama ini selalu berujung tanpa kejelasan hasil investigasi.

“Selalu begitu, terbakar, tapi penyelidikan tidak pernah menemukan penyebab pasti. Dari situ saya melihat ada pola yang berulang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Fahmy menjelaskan bahwa modus mafia migas biasanya dilakukan melalui impor BBM dari Singapura, baik lewat mekanisme blending maupun bidding (lelang). Karena itu, mereka disebut berupaya keras menghambat pembangunan kilang baru dan menurunkan kapasitas produksi kilang lama.

“Mafia migas itu mendapat keuntungan besar dari impor. Jadi mereka tidak ingin ada kilang baru atau produksi dalam negeri meningkat,” jelas Fahmy.

Kilang minyak, tambahnya, merupakan fasilitas vital yang mengubah minyak mentah menjadi produk siap pakai seperti bensin, solar, LPG, hingga aspal, sehingga memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan energi nasional.

Ada Kaitannya dengan Kritik Menteri Keuangan

Fahmy juga menyoroti pernyataan Menteri Keuangan Purbaya yang sehari sebelum kejadian, dalam rapat bersama DPR RI (30/9/2025), menyinggung soal tujuh proyek pembangunan kilang Pertamina yang tak kunjung terealisasi sejak 2018.

“Sampai sekarang kilang enggak jadi. Yang ada malah beberapa dibakar,” ujar Purbaya di hadapan anggota DPR, seperti dikutip dari Wartakotalive.com.

Menurut Fahmy, pernyataan itu bisa menjadi indikasi kuat bahwa kebakaran kilang bukan semata-mata kecelakaan teknis, melainkan ada unsur kesengajaan yang perlu diusut lebih serius oleh penegak hukum.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index