DUMAI – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Dumai bersama sejumlah elemen mahasiswa melakukan konsolidasi untuk menyikapi peristiwa kebakaran dan ledakan di Kilang Pertamina RU II Dumai yang terjadi pada 1 Oktober 2025 lalu. Ledakan tersebut sempat menimbulkan kepanikan warga di sekitar kawasan industri.
Dari hasil konsolidasi yang digelar Senin (6/10/2025) sore, dua opsi disepakati untuk menjadi langkah strategis pemuda dan mahasiswa dalam merespons insiden tersebut. Yakni, melakukan audiensi dengan manajemen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai atau turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi.
Ketua KNPI Kota Dumai, Nanda Aulia, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas insiden yang kembali terjadi di kilang milik BUMN tersebut. Menurutnya, peristiwa berulang seperti ini tidak boleh lagi dibiarkan karena menyangkut keselamatan masyarakat sekitar maupun para pekerja.
“Peristiwa ini bukan yang pertama, dan sudah berulang kali. Ke depan jangan sampai terjadi lagi. Ini yang akan kita suarakan nantinya. PT KPI RU II kami minta segera melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk mengganti pejabatnya yang tidak becus bekerja,” tegas Nanda Aulia, Selasa (7/10/2025) pagi.
Nanda menegaskan, pergerakan bersama antara KNPI dan mahasiswa bertujuan memastikan keberadaan perusahaan raksasa migas itu tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat Dumai.
Sementara itu, aktivis muda Muhammad Ihsan Nizar, yang pernah menjabat Koordinator Daerah BEM SEKODUM, menegaskan bahwa mahasiswa tidak akan tinggal diam melihat kondisi ini.
“Api perjuangan mahasiswa akan terus menyala untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat. Kami bersama KNPI siap turun ke jalan untuk mengingatkan PT KPI RU II agar lebih profesional dalam pengelolaan kilangnya. Keselamatan warga harus menjadi prioritas utama,” tegas Ihsan.
Dari hasil konsolidasi, KNPI Dumai bersama aliansi mahasiswa menyampaikan tiga tuntutan utama terhadap PT KPI RU II Dumai, antara lain:
1. Meminta GM PT KPI RU II Dumai bertanggung jawab penuh, baik secara moril maupun materil atas kerugian dan dampak yang ditimbulkan akibat insiden ledakan.
2. Menuntut transparansi informasi dari pihak PT KPI RU II mengenai penyebab dan kronologi lengkap peristiwa yang terjadi pada 1 Oktober 2025 pukul 20.30 WIB.
3. Mendesak percepatan pembebasan lahan masyarakat yang masuk kawasan bufferzone agar warga dapat hidup dengan rasa aman dan nyaman.
Ihsan menambahkan, opsi akhir mengenai bentuk pergerakan akan diputuskan dalam waktu dekat.
“Dalam satu atau dua hari ke depan akan kita tentukan bersama. Namun kemungkinan besar kami akan turun aksi demonstrasi. Koordinasi terus berjalan bersama Ketua KNPI Dumai,” ujarnya.
KNPI dan mahasiswa Dumai sepakat, ledakan dan kebakaran berulang di Kilang Pertamina RU II Dumai tidak bisa lagi dianggap sebagai kejadian biasa. Mereka mendesak pemerintah dan manajemen Pertamina melakukan langkah nyata agar insiden serupa tak kembali terulang di masa depan.***