Kilang Pertamina Dumai Meledak Lagi! DPRD Geram: Syahrial Okzani Wajib Tanggung Jawab!

Kilang Pertamina Dumai Meledak Lagi! DPRD Geram: Syahrial Okzani Wajib Tanggung Jawab!

DUMAI – Serangkaian kecelakaan kerja yang berujung pada kebakaran dan ledakan di kilang PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai kembali memicu sorotan tajam terhadap lemahnya sistem keselamatan kerja di perusahaan tersebut. Terbaru, peristiwa ledakan pada 1 Oktober 2025 menewaskan seorang warga dan melukai enam lainnya.

Anggota Komisi I DPRD Dumai, Idrus, ST, menegaskan bahwa PT KPI RU II Dumai tidak bisa terus menutup mata atas insiden berulang ini. Menurutnya, kejadian yang beruntun menunjukkan adanya kelalaian serius di sisi pengawasan dan pelaksanaan standar keselamatan kerja.

“Belum lama kita menggelar hearing terkait kecelakaan kerja, sekarang malah terjadi kebakaran dan ledakan di kilang Pertamina. Ini bukan lagi kebetulan. Kalau kejadiannya berulangkali, berarti ada yang salah,” ujar Idrus kepada Kupas Media Grup, Senin (6/10/2025) pagi.

Politisi Gerindra tersebut meminta agar manajemen PT KPI Dumai menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama, bukan sekadar slogan di spanduk atau laporan perusahaan.

“HSSE atau yang umum dikenal sebagai K3 harus dijalankan dengan sungguh-sungguh. Jabatan itu bukan tempat pencitraan. Orang yang duduk di posisi Manager HSSE harus benar-benar punya kemampuan dan tanggung jawab moral terhadap nyawa manusia,” tegasnya.

Ketua Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal (FAP Tekal) Dumai, Ismunandar, juga menilai buruk kinerja Manager HSSE PT KPI RU II Dumai, Syahrial Okzani. Menurutnya, peran HSSE adalah memastikan keselamatan kerja dan lingkungan melalui identifikasi risiko, pelatihan, dan pemantauan sistem keselamatan yang ketat. Namun, hal itu tidak tampak dijalankan dengan baik di lapangan.

“Kalau fungsi HSSE dijalankan sebagaimana mestinya, potensi bahaya bisa diminimalisir. Tapi faktanya, kinerja Syahrial Okzani seperti telur busuk—tampak bagus dari luar, tapi busuk di dalam. Semua demi pencitraan dan penilaian pimpinan, sementara buruh jadi korban,” ungkap Ismunandar dengan nada geram.

Ia mendesak agar Syahrial Okzani segera dievaluasi dan dimintai pertanggungjawaban atas serangkaian kecelakaan kerja yang terjadi dalam tiga bulan terakhir.

“Ini sudah alarm keras bagi manajemen. Jangan sampai nyawa pekerja dan warga kembali melayang. Syahrial Okzani wajib bertanggung jawab. Tapi anehnya, posisinya seperti tidak tergoyahkan. Mungkin ada ‘orang kuat’ di belakangnya,” tambahnya.

Rentetan Kecelakaan Kerja di Kilang Pertamina Dumai

Berdasarkan data yang dihimpun, sejak Agustus hingga Oktober 2025, sedikitnya empat insiden serius terjadi di lingkungan kerja PT KPI RU II Dumai:

1. 18 Agustus 2025 – Seorang pekerja tewas setelah terjatuh ke kolam limbah panas.

2. 29 Agustus 2025 – Seorang pekerja terkena semburan air panas dan dilarikan ke rumah sakit.

3. 1 September 2025 – Pekerja proyek pipa mengalami kecelakaan saat mengatur lalu lintas pekerjaan.

4. 1 Oktober 2025 – Kebakaran dan ledakan besar menewaskan satu warga dan melukai enam orang lainnya.

Diketahui, jajaran petinggi Pertamina Pusat telah tiba di Dumai sejak Jumat (3/10/2025), termasuk Ilham Salahudin, Jaffee A. Suardin, Radiga Mukti Rudiono, Asep Saputra, dan Taufik Aditiyawarman. Namun, tujuan kedatangan mereka belum diungkap secara resmi.

Insiden demi insiden ini menambah panjang daftar hitam keselamatan kerja di Kilang Pertamina Dumai, sekaligus memperkuat tuntutan publik agar manajemen HSSE dibenahi total dan tanggung jawab moral ditegakkan tanpa pandang bulu.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index