Wamendagri Bima Arya: Pemda Harus Kreatif Tingkatkan PAD Tanpa Bebani Rakyat

Jumat, 10 Oktober 2025 | 23:51:39 WIB

JAKARTA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara kreatif tanpa menambah beban masyarakat. Hal ini disampaikan Bima saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan dan Dialog Kebangsaan di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Jumat (10/10/2025).

Menurut Bima, dinamika Transfer ke Daerah (TKD) harus dijawab dengan langkah inovatif dan kolaboratif. Ia menegaskan pentingnya pemanfaatan potensi lokal dan kerja sama lintas sektor untuk memperkuat PAD.

“Pemda bisa menjemput peluang-peluang lain selain pajak. Pendapatan Asli Daerah yang tidak memberatkan masyarakat itu penting. Setiap daerah punya kekhasan, seperti Sidrap kuat di sektor pangan, daerah lain punya potensi berbeda,” ujar Bima.

Bima mendorong Pemda menggali sektor unggulan masing-masing, misalnya menjadikan kampung nelayan sebagai destinasi wisata atau pusat ekonomi kreatif. Selain menggali potensi baru, Pemda juga diminta meninjau kembali pos-pos belanja yang masih bisa dihemat, seperti perjalanan dinas dan konsumsi.

“Kami menekankan efisiensi anggaran tanpa mengurangi pelayanan publik. Semua pos perlu disisir ulang agar lebih hemat dan tepat sasaran,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bima mengingatkan agar Standar Pelayanan Minimal (SPM) tetap menjadi prioritas, dengan penggunaan anggaran yang efisien dan sesuai kebutuhan daerah. Ia meminta kepala daerah turun langsung bersama Bappeda dan bagian keuangan untuk meninjau realisasi program di lapangan.

Dalam kesempatan itu, Bima juga menekankan pentingnya memperkuat komunikasi antara Pemda, asosiasi kepala daerah, Kemendagri, dan Kementerian Keuangan guna memastikan sinergi kebijakan pusat dan daerah.

“Inovasi daerah harus didukung kampus dan sektor swasta. Pemda juga bisa bermitra dengan lembaga keuangan atau investor untuk membuka peluang baru,” ujarnya.

Selain itu, Bima menyoroti pentingnya peningkatan realisasi belanja pemerintah (government spending) agar perputaran ekonomi di daerah semakin kuat.

“Kita dorong belanja pemerintah agar lebih optimal dari tahun sebelumnya supaya perputaran uang dan ekonomi daerah makin tumbuh,” tandasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, Sekda Provinsi Sulsel Jufri Rahman, serta sejumlah bupati dan wali kota se-Sulawesi.***

Terkini