DUMAI - Pertamina Hulu Rokan (PHR) dinilai abai terhadap keamanan dan kenyamanan warga Dumai, terutama terkait dengan jarak pagar pengaman yang terlalu dekat dengan area pemukiman masyarakat. Jarak pagar dan tiang bertegangan tinggi yang sangat dekat dengan rumah warga dan kebun masyarakat di sekitar perumahan Bukit Jin memicu kekhawatiran.
Beberapa masalah yang ditemukan di lapangan antara lain:
- Plang yang didirikan Satgas Penertiban Kawasan Hutan banyak yang hilang dicuri oleh orang tidak dikenal (OTK)
- Perambah lahan negara melakukan aktivitas berdekatan dengan pagar Camp PHR tanpa ada usaha pencegahan dari PHR
- Bangunan liar berdekatan dengan tiang listrik tegangan tinggi PHR yang membahayakan masyarakat
Dhery mengungkapkan kekesalannya terkait dengan situasi ini, "Apakah tidak ada security atau anggota dari Pertamina Hulu Rokan yang memantau area ini? Kenapa puluhan tahun kejadian aneh bin ajaib ini di diamkan saja?"
Sementara itu, Idil Adhadi, Ketua Himpunan Teknik Industri dan Kader HMI Komisariat Teknik Industri, mendesak PHR untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap layout dan sistem pengamanan operasional di wilayah Dumai. "Jika perlu, lakukan relokasi infrastruktur berbahaya dan buka ruang dialog dengan masyarakat," kata Idil.
PHR memiliki tanggung jawab untuk meminimalkan dampak negatif operasi perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, termasuk potensi kebisingan, polusi udara, dan gangguan lainnya. Namun, tampaknya PHR belum memenuhi tanggung jawab tersebut secara maksimal.***