P4MI Dumai Tangani 24 Pekerja Migran Terkendala dari Malaysia

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 10:13:20 WIB

DUMAI - Sebanyak 24 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Terkendala tiba di Pelabuhan Dumai pada Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 12.15 WIB menggunakan Kapal Indomal Imperial. Kedatangan mereka langsung ditangani oleh berbagai instansi terkait.

Koordinator Pos Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Kota Dumai, Humisar SV Siregar menyampaikan bahwa setibanya di pelabuhan, seluruh PMI terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kelengkapan dokumen oleh petugas Imigrasi Kota Dumai, serta pemeriksaan dan penanganan kesehatan awal oleh Balai Kekarantinaan Kesehatan Pelabuhan.Wisata bahari Dumai

“Alhamdulillah, secara keseluruhan 24 orang PMI terkendala dalam kondisi stabil dan tidak memerlukan perhatian khusus,” ujar Humisar.

Selain pemeriksaan dokumen dan kesehatan, P4MI Dumai juga mendampingi para PMI untuk melakukan registrasi IMEI di Bea Cukai Pelabuhan Dumai.

Selanjutnya, mereka dibawa ke Rumah Ramah Pekerja Migran Indonesia di P4MI Kota Dumai untuk pendataan, pelayanan, pelindungan, serta fasilitasi sambil menunggu proses pemulangan ke daerah asal masing-masing.

Lebih lanjut, P4MI Kota Dumai memberikan pengarahan kepada para PMI mengenai bahaya bekerja ke luar negeri secara unprosedural.

Dalam kesempatan itu juga disampaikan bahwa negara hadir melalui Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam melayani dan melindungi pekerja migran.

“Kami terus menekankan pentingnya prosedur resmi dalam bekerja ke luar negeri. Negara hadir untuk melindungi PMI, mulai dari keberangkatan, selama bekerja di luar negeri, hingga kembali ke tanah air,” tegas Humisar.

Berdasarkan surat dari KBRI Kuala Lumpur, ke-24 PMI tersebut berasal dari berbagai daerah, dengan rincian: Sumatera Utara 15 orang, Aceh 5 orang, NTT 1 orang, Jawa Timur 1 orang, Sumatera Barat 1 orang, dan NTB 1 orang. Dari total keseluruhan, 17 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.

P4MI memastikan seluruh PMI akan mendapat pelayanan dan pelindungan maksimal hingga dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.***

Terkini