DUMAI – Warga Kelurahan Tanjung Palas, Kota Dumai, dibuat panik setelah obor di area Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) RU II Dumai tiba-tiba membesar dan mengeluarkan asap hitam pekat disertai bau menyengat, Sabtu (8/11/2025) petang.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 17.56 WIB, saat api dari obor kilang menyala tinggi dengan kepulan asap hitam yang membumbung ke langit. Bau menyengat pun menyebar hingga ke permukiman warga dan menimbulkan keresahan.
Beberapa warga bahkan mengaku terganggu saat melaksanakan salat Magrib di Masjid Al Qiyam, karena aroma gas yang begitu kuat.
Merasa tidak mendapat penjelasan, puluhan warga kemudian mendatangi gerbang utama kilang untuk meminta keterangan langsung dari pihak Pertamina. Namun, petugas keamanan (sekuriti) yang berjaga hanya menyebutkan bahwa kondisi di dalam kilang dalam keadaan aman.
“Kalau ada bahaya, pasti pihak Pertamina akan memberitahukan ke warga,” ujar salah satu sekuriti di depan pintu kilang.
Pernyataan itu justru memicu kekesalan warga. Salah seorang warga, Anto, menuntut pihak Pertamina agar datang langsung menemui masyarakat.
“Kami ke sini mau memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Selama ini kalian bilang kalau ada bahaya pasti diberitahukan ke warga, tapi nyatanya tidak pernah terbuka,” kata Anto dengan nada kesal.
“Dari dulu bilangnya mau terbuka, tapi setiap ada kejadian seperti ledakan atau bau gas begini kami tak pernah dapat pemberitahuan. Contohnya ledakan dan kebakaran kemarin. Jangan terus berbohong,” tegasnya.
Dari informasi yang beredar, dugaan sementara penyebab bau menyengat berasal dari kebocoran gas di area kilang.
Hingga berita ini diturunkan, General Manager PT KPI RU II Dumai, Iwan Setiawan, belum dapat dimintai keterangan resmi. Namun, pernyataan tertulis dari Area Manager Communication, Relations & CSR RU II Dumai, Agus Setiawan, beredar di sejumlah grup WhatsApp masyarakat.
Dalam pernyataannya, Agus menjelaskan bahwa sekitar pukul 18.05 WIB terlihat nyala api (flare) lebih besar dari biasanya karena adanya penyesuaian kondisi operasional di unit boiler.
“Kami pastikan bahwa kilang berada dalam kondisi aman dan terkendali,” tulis Agus.
“Pertamina senantiasa menerapkan prinsip keselamatan dan keamanan (HSSE) secara ketat dalam setiap kegiatan operasional. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan, serta berterima kasih atas perhatian dan pengertian masyarakat sekitar,” lanjutnya.***