JAKARTA - Angka inflasi periode ramadan tahun ini tercatat 4,33%. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan angka ini mengalami penurunan dan merupakan perkembangan yang positif.
Dia mengatakan penurunan inflasi ini juga lebih baik dari negara lainnya seperti, India, Amerika Serikat (AS), Singapura, Perancis, Meksiko, hingga Inggris.
Menurutnya pada Maret 2023 angka inflasi mencapai 5%, per Februari inflasi tercatat masih di level 5,5%. "Indeks harga konsumen (IHK) di 4,33% sudah menurun cukup tajam," kata dia dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (22/5/2023).
Sri Mulyani menambahkan untuk kategori volatile food atau inflasi yang mempengaruhi harga pangan mengalami penurunan menjadi 3,7%. Angka ini turun dibandingkan bulan sebelumnya 5,8%.
"Administered price mengalami penurunan 11,6% ke 10,3%, core inflasi penurunan ke 2,8%," jelas dia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) juga sudah mengumumkan inflasi April 2023. Tercatat inflasi sebesar 0,33% secara bulanan (month to month/mtm) dan tahunan 4,33% (year on year/yoy).
"Pada April 2023 inflasi 0,33% secara bulan ke bulan atau terjadi terjadi kenaikan IHK dari 114,36 pada maret 2023 menjadi 114,74 pada april 2023. Secara yoy Inflasi 4,33%. Dengan demikian inflasi tahun kalender 1,01%," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/5/2023).
Inflasi April 2023 itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari keputusan pemerintah penyesuaian harga BBM di 1 April 2023 hingga adanya panen raya.
Sumber: detik.com