Ngeri, Lagi Asiik Makan Mahasiswa di China Nemu Kepala Tikus

GAYA HIDUP65 Dilihat

JAKARTA – Di China tengah heboh skandal “Rat Head Gate” yang bergulir di media sosial. Hal ini bermula dari temuan kepala tikus di makanan kantin, tapi disanggah pihak terkait sebagai kepala bebek.

Dilangsir dari detik.com, Seperti diberitakan oleh Oddity Central (9/6), media sosial China sedang ramai pembahasan soal temuan makanan jorok di kantin kampus Jiangxi Vocational Technical College of Industry Trade, Nanchang, China. Cerita bermula dari seorang mahasiswa yang menikmati makanan di sana.

Ia mendapati kepala tikus ‘bersembunyi’ di balik semangkuk nasi yang hendak ia makan. Mahasiswa tersebut kemudian mengambil ponsel dan merekam video soal temuannya

Ia mengadukan hal ini ke pegawai kantin, tapi mendapat jawaban yang mencurigakan. Pegawai itu berdalih kalau benda yang disebut sang mahasiswa sebagai kepala tikus, sebenarnya kepala bebek.

“Ini tikus! Jelas ini memiliki gigi tikus, apakah kamu tak melihatnya?” ucap mahasiswa itu pada pegawai kantin. Video ini pun menyebar dengan cepat hingga menjadi viral.

Pihak kampus lalu mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka menyanggah temuan kepala tikus dan teguh mengatakan jika itu kepala bebek yang bentuknya aneh.

Keesokan harinya, biro pengawas makanan setempat juga mengomentari kasus tersebut. Mereka menyanggah tuduhan itu dengan mengatakan bahwa yang ditemukan si mahasiswa adalah kepala bebek.

Rumor ini pun semakin berkembang hingga membuat pihak kampus memperingatkan mahasiswanya untuk tidak membahas lagi. Sementara dari pihak katering yang memasok ke kantin kampus Jiangxi Vocational Technical College of Industry Trade juga melakukan hal serupa.

Pihak katering menegaskan kalau kepala hewan mencurigakan itu tidak ada di dalam makanan yang mereka kirimkan, tetapi berasal dari pihak kantin ketika makanan sudah sampai di sana.

Terlepas dari semua pihak terkait yang menyangkal temuan kepala tikus ini, perbincangan Rat Head Gate terus bergulir di media sosial. Banyak warganet kecewa lantaran pihak kampus maupun pemerintah yang berwenang seolah kompak berbohong.

“Menemukan kepala tikus bahkan bukan bagian paling menyeramkan,” tulis seorang blogger China. Ia menilai yang lebih menakutkan adalah publik menilai itu kepala tikus, tapi mereka tetap teguh bilang itu kepala bebek.

Jika itu memang benar-benar kepala tikus, maka lebih baik mereka mengakuinya. Ke depannya, kejadian ini bisa jadi pelajaran untuk meningkatkan kualitas keamanan pangan.

“Cara pihak kampus dan biro pengawas makanan menangani masalah ini benar-benar bertentangan dengan publik dan merupakan provokasi moralitas sosial, benar-benar membalikkan benar dan salah dan mengabaikan kepercayaan publik untuk melindungi ‘tidak bersalah’ dari seseorang atau dua individu. Saya bertanya-tanya apakah para pemimpin ini benar-benar bodoh atau netizen terlalu naif,” tambah blogger itu.

Sementara itu di media sosial China masih terus ramai warganet membahas tikus dan bebek. Mereka, misalnya, membandingkan foto tengkorak tikus dan bebek untuk menunjukkan bahwa keduanya tidak mirip.

Editor: Redaksi

Komentar