DUMAI – Walikota Dumai Zulkifli AS mengatakan rencana usulan pembatasan sosial berskala besar dilakukan sesuai prosedur tetap Gugus Tugas COVID-19, dan Dumai dipandang harus segera PSBB agar tidak berdampak buruk lebih luas.
Zulkifli telah mencermati berbagai masukan dan pandangan tentang PSBB di Kota Dumai, dan sebelum menuju kesana, tentunya ada tahapan dan indikator yang harus dipenuhi agar Pemerintah Pusat setuju.
“Kalau tidak terpenuhi indikator tentu pemerintah pusat tidak setuju dengan usulan kita, karena itu tepat sesuai protap gugus tugas COVID-19,” kata walikota, Senin (20/4).
Dilanjutkan, Gugas COVID-19 Dumai sudah melakukan sosialisasi lebih dari 4 pekan, dan sebagian masyarakat sudah paham, namun masih ada belum memahami secara mendalam.
Mengingat jumlah orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan dan positif COVID-19 terus meningkat di Dumai, maka pilihan harus PSBB untuk mengambil langkah secara cepat dan tepat.
Dikuatirkan jika belum diterapkan PSBB, energi dan anggaran terkuras, tekanan ekonomi masyarakat semakin banyak, tekanan psikologis terus meningkat, baik masalah ekonomi, sosial dan akhirnya berdampak pada keamanan.
“Kita kuatir jika kebijakan PSBB tidak diambil maka energi kita semakin hari habis, yang terdampak ekonomi makin banyak, kemampuan keuangan menipis dan psikologi masyarakat memuncak dan akan timbul persoalan keamanan,” sebutnya.
Untuk pengusulan PSBB ini, lanjutnya, diperlukan proses, dan Gugas COVID-19 Dumai sudah mempersiapkan bahan yang selanjutnya akan dikaji dan dikomunikasikan serta sosialisasi.
Langkah lain yang akan diambil, juga akan presentasikan rencana pengusulan PSBB ke sejumlah perguruan tinggi, dan jika sudah lengkap atau komplit baru akan diajukan ke Gubernur Riau dan Pemerintah di Jakarta.
Dia juga mengajak seluruh warga Dumai agar tidak melakukan aksi borong bahan makanan secara berlebihan karena tindakan itu sia-sia dan merugikan orang banyak.
Sebelumnya, Jubir COVID-19 Riau Indra Yovi meminta Walikota Dumai Zulkifli AS untuk segera mengusulkan PSBB karena diprediksi penularan sangat cepat setelah seorang aparatur sipil negara (ASN) positif terinfeksi SARS-CoV-2.
“Saya harap Dumai segera usulkan PSBB, sehingga kalau PSBB dengan cepat bisa kita cegah dengan baik,” kata Indra dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Jumat (17/4).
Data COVID-19 Kota Dumai hingga Minggu 19 April 2020, orang dalam pemantauan 569 orang, pasien dalam pengawasan yang sedang dirawat 18 orang dan dikonfirmasi positif Korona sebanyak 6 orang. arh
Komentar