ROHIL – Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menggelar peringatan Nuzul Quran pada malam 17 Ramadhan 1444 Hijriah,di Masjid Agung Al-Ikhlas, Bagansiapiapi,Jumat (7/4/2023) malam.
Peringatan Nuzul Quran yang bertemakan “Bumikan Al Qur’an Menggapai Lailatul Qadar”,Tahun ini menghadirkan penceramah dari ibu Kota Jakarta Ustad Riza Muhammad.
Tampak hadir dalam peringatan malam Nuzul Al-Qur’an diantaranya Sekdakab H Fauzi Efrizal,Dandim 0321 Rohil Letkol Inf M Erfani SH M.Tr (Han),Kasi Intel Kejari Rohil Yopentinu Adi Nugraha SH,Danyon Brimob Manggala,Asisten lll Ali Asfar, Kadiskominfotik Rohil Indra Gunawan SE MH dan masyarakat Jamaah Masjid.
Wabup H Sulaiman dalam sambutannya menyatakan,Peringatan Nuzul Al-Qur’an ini sebagai momentum untuk mendalami dan memahami isi Al-Quran sebagai kitab suci berisi Firman Allah SWT,Acara peringatan Nuzul Al-Qur’an ini dimulai sejak diturunkan dari Lauhul Mahfuz secara utuh dari langit hingga sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
Melalui acara peringatan Nuzul Al-Qur’an ini, Wabup berharap tidak hanya sekedar seremonial saja tetapi bagaimana menterjemahkan nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an ini dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu tambah orang nomor dua di Rohil ini,peringatan Nuzul Al-Qur’an ini sebagai sarana untuk mengingat dan mengenang kembali malam diturunkannya Mukjizat Al-Qur’an pertama kali oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
“Semoga acara peringatan Nuzul Al-Qur’an ini dapat meningkatkan pemahaman kita kepada Alquran dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, “Pesan Wabup.
Dalam kesempatan itu,Wabup Sulaiman juga menyampaikan ucapan syukur kepada panitia yang mendatangkan Ustad Riza Muhammad di Kabupaten Rohil yang sengaja di undang dari Jakarta, untuk mengisi acara peringatan Nuzul Al-Qur’an ini.
“Mari kita dengarkan ceramah tentang Nuzul Al-Qur’an oleh Ustadz Riza Muhammad ini,ambil ilmunya kita amalkan dan Kita jadikan pedoman di kehidupan sehari-hari.”Pungkas Wabup.
Sementara isi Tausyiah Ustadz Riza Muhammad mengajak umat Muslim khusus di Rokan Hilir untuk tetap menjaga ibadah meski bulan Ramadhan usai. Karena ada dua ijazah yang akan dikantongi umat Islam setelah Ramadhan, yakni yang pertama apakah ia menjadi The Loser atau Ramadhaniyun ( Pecundang ) atau menjadi Rabbaniyun ( Puasa yang diterima Allah)
“Ramadhaniyun ini predikat bagi orang yang taat dan shaleh hanya saat Ramadhan. Setelahnya, ia kembali ke kebiasaannya. Ini taat sekilas saja,”Ucap Rizal.
Bulan suci Ramadhan juga disebut akan meloloskan dua predikat di diri seorang Muslim. Predikat yang dimaksud adalah pemenang/Rabbaniyun atau pecundang/Ramadhaniyun. Muslim dengan predikat ini disebut kalah dan gagal total. Semangat yang ia miliki perlahan menghilang seiring dengan berakhirnya Ramadhan.
Menurutnya,Ramadhan merupakan agent of change atau agen perubahan. Ramadhan mengubah kehidupan seorang Muslim menjadi lebih baik, iman yang lebih berkualitas, diri yang lebih taat dan hidup yang lebih sukses.Untuk itu, ia pun mengimbau dan mengajak setiap Muslim di Rokan Hilir agar meraih predikat Rabbaniyun. Yaitu, Muslim yang taat sampai akhir hayat dan husnul khatimah.
Ada tiga pesan penting yang disampaikan Riza dihadapan jemaah Mesjid Al Ikhlas yakni pertama kecerdasan ibadah, kedua kecerdasan akhlak dan ketiga kecerdasan sosial. Karena ciri-ciri orang dengan predikat Rabbaniyun atau puasanya diterima oleh Allah SWT akan membawa ketiga kecerdasan tersebut.
Yang dimaksud dengan kecerdasan ibadah adalah dia istiqomah dengan iman dan ibadahnya. Dalam QS Fussilat ayat 30 disebutkan Muslim yang beriman dan istiqomah dengan ketaatannya, maka para malaikat akan mendoakannya agar tidak akan pernah sedih dan takut.
“Orang yang diterima puasanya, Ramadhannya, akan pandai membawa ketaatan yang diraih sebulan penuh ini menuju 11 bulan berikutnya,”Pesan Ustadz Riza.
Terkait kecerdasan akhlak, ia menyebut akhlak merupakan bagian dari bagaimana seseorang menjaga mulutnya. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda perkara yang dapat membebaskan manusia dari api neraka adalah pandai menjaga dua lubang, yaitu mulut dan farji (kemaluan).
” Karena menurut survey dari Microsoft, Indonesia nomor satu negara paling nyinyir dan nomor dua negara paling Kepo,” kata Ustadz Riza yang disambut gelak tawa jemaah Al Ikhlas
Ustadz Riza menyebut siapapun yang masih membicarakan orang, berghibah dan memfitnah selama puasa, maka Ramadhannya tidak berkualitas.
Terakhir untuk kecerdasan sosial, ia menyampaikan manusia yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah yang membawaanfaat bagi orang lain. Membantu satu orang terbebas dari kesulitannya lebih dicintai Allah SWT daripada inadah satu bulan di Masjid Nabawi.
“Amal yang paling dicintai Allah, adalah amal seseorang yang paling peduli kepada urusan seorang muslim, menghilangkan kesukaran seorang muslim, membayarkan hutang saudaranya, dan hilangkan kelaparannya,”Pungkasnya.***
(eka/rls).
Komentar