DUMAI – Kerugian negara dari sektor pemasukkan bahan bakar minyak/BBM di Kota Dumai yang memiliki depot pemasaran dan kilang BBM tampaknya rawan terjadi. Hal ini di sebabkan maraknya gudang di duga untuk penampungan “kencing” BBM.
Adanya gudang penampungan BBM ini dapat terjadi karena terindikasi supir angkut BBM di Dumai melakukan kerjasama dengan Mafia gudang penampungan yang telah di sediakan.
Motifnya awak truck pengangkut BBM setelah keluar dari depot pemasaran BBM di Jalan Soekarno-Hatta akan berhenti singgah di tempat mafia gudang penampungan BBM tempat mereka kongkalikong.
Lalu awak supir angkut BBM akan mengeluarkan BBM dari tanki truk yang di bawa sesuai kesepakatan dengan Mafia BBM. Inilah yang di sebut kencing BBM. Kemudian supir setelah mendapatkan upetinya keluar kembali ke arah tujuannya.
Gudang Penampungan BBM ini dapat di lihat tidak jauh dari laluan jalan dari depot pemasaran BBM Dumai. Seperti terlihat di Jalan Perwira (Diduga milik HG) menuju kantor Walikota dan DPRD Dumai, termasuk di Dumai Baru (diduga di usahakan GI) Kemudian seberang jalan pintu keluar Terminal Barang Dishub Dumai ( Diduga milik PA), di depan Gas Elpi ( Duga milik DA) dan banyak lagi gudang penampungan BBM di Jalan Soekarno-Hatta menuju ke wilayah Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Hilir.
Herannya pemandangan gudang penampungan BBM ini dengan kasat mata dapat di lihat masyarakat apabila truk angkut BBM masuk ke gudang para mafia BBM.
Sebelumnya tim media sudah melakukan konfirmasi dengan pihak depot terminal BBM pemasaran I, menurut mereka pihaknya tidak bertanggung jawab apabila BBM sudah keluar dari pagar depot.
Begitupun konfirmasi terdahulu terhadap pihak PT. Elnusa Petrofin Dumai yang menjadi pengelola angkutan BBM. Mereka menyebut sudah memasang GPS di truk angkut BBM. Dan sudah beberapa kali supir awak tanki di berhenti kan karena kencing BBM tersebut.
Pertanyaannya, Kenapa hingga detik ini gudang penampungan BBM kencing BBM tersebut masih saja marak dan tetap beroperasi ? Apakah ada indikasi permainan orang dalam ? Baik dengan supir ataukah sudah kongkalikong dengan para mafia pemilik gudang penampungan BBM ?
Sebagaimana pengakuan dari warga sekitar lokasi berhampiran gudang penampungan BBM, bahwa kalau mau lihat apakah gudang penampungan BBM itu masih beroperasi maka dapat di lihat di pintu masuknya ada penjaganya. Kemudian ada awak supir angkut BBM baru pintu gudang penampungan BBM tersebut dapat di buka, kata nya.
Sebagai tambahan bahwa aksi media sudah beberapa kali dilakukan dengan mengambil poto gudang. Dalam beberapa waktu, bahkan ada dugaan wartawan dapat saja di aniaya oleh antek antek mafia BBM dilokasi tersebut. Tim
Komentar