DUMAI – Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) RI pertanyakan hasil turun lapangan dan diskusi Wakil Ketua DPRD Dumai Mawardi dengan Pejabat Humas PT Inti Benua Perkasatama Sarmin terkait keluhan masyarakat soal air parit diduga tercemar.
Tim Investigasi GNPK-RI Kota Dumai Agung Surono menyebut harusnya hasil diskusi dua pihak ini dituangkan diatas kertas agar bisa dipertanggungjawabkan, namun disayangkan tidak ada.
“Sangat disayangkan hasil turlap menyerap aspirasi masyarakat dan berdiskusi dengan perwakilan perusahaan tidak tertuang diatas kertas, tujuan agar bisa dipertanggungjawabkan,” kata Agung kepada wartawan baru ini.
GNPK RI dalam investigasi menyimpulkan bahwa masyarakat berada di lingkungan perusahaan kecewa dengan janji PT IBP membantu tangki air bersih untuk warga, namun belum direalisasikan dengan baik.
Keluhan masyarakat RT 02, RT 03, dan RT 04, Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan terkait air parit selama ini diduga tercemar dan tidak bisa digunakan, sebagaimana mestinya, dan saat pertemuan Mawardi dengan Sarmin, PT IBP berjanji akan membangun tandon air bersih untuk warga terdampak di sekitar ring satu perusahaan.
Pimpinan GNPK-RI Kota Dumai Hasan Basri mengatakan, pada Senin 15 Juni 2020, Humas IBP Sarmin bertemu Wakil Ketua DPRD Mawardi dan disaksikan tim investigasi GNPK RI Agung Surono melakukan perundingan, dan perusahaan berjanji akan membangun tandon air bersih untuk warga terdampak.
“Namun setelah seminggu berlalu, apa yang didiskusikan belum kelihatan tanda-tanda kelanjutan apa yang dijanjikan PT IBP dalam diskusi kemarin,” kata Hasan. rls/jok
Komentar