Kominfo Panggil BSI Sebagai PSE, Telusuri Dugaan Kebocoran Data

BERITA75 Dilihat

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memanggil pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) terkait dugaan kebocoran data yang diklaim oleh geng ransomware LockBit.

Pemanggilan tersebut untuk menelusuri permasalahan yang dihadapi BSI saat ini. Adapun pemanggilan itu sebagai penyelenggara sistem elektronik (PSE).

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo, Usman Kansong, mengatakan pemanggilan BSI telah dilakukan pada tanggal 13 Mei kemarin.

“Kita masih menelusuri. Kita juga telah memanggil pihak BSI untuk meminta keterangan. Kominfo sebagai regulator memastikan bahwa PSE mengelola data dengan sesuai. Jadi, saat ini masih penelusuran, apa penyebabnya, masih dalam proses,” ungkap Usman, Selasa (16/5/2023).

Seiring penelusuran kasus dugaan kebocoran data nasabah BSI, Kominfo juga melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Dalam kasus seperti ini, BSSN yang bertugas menginvestigasi kebocoran data, sedangkan Kominfo dalam hal PSE.

Disampaikan Usman, BSI langsung cekatan dengan menunjuk data protection officer untuk memulihkan layanan sistem perbankan syariah plat merah tersebut.

“BSI sudah menunjuk data protection officer, petugas untuk melindungi data. Itu yang paling penting,” ungkap Usman.

Saat ditanya kapan hasil penelusuran Kominfo terhadap BSI ini, Usman hanya menjawab akan mengungkapkan secepatnya.

Adapun, bila terindikasi lalai dalam mengamankan data pengguna, maka Kominfo sebagai regulator akan memberikan sanksi kepada BSI, mulai dari sanksi teguran sampai penutupan. Sanksi ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik.

Diberitakan sebelumnya, layanan BSI sempat mengalami gangguan selama beberapa hari yang berdampak tidak bisa diakses oleh nasabah.

Kelompok peretas bernama LockBit mengklaim sebagai dalang dalam aksi serangan siber yang terjadi pada BSI. LockBit mengaku telah menggondol data 1,5 TeraByte data pribadi nasabah BSI dan membocorkannya ke dark web.

Akan tetapi, pihak BSI menegaskan data dan nasabah tetap aman. Hal itu disampaikan Corporate Secretary BSI Gunawan A Hartoyo merespons kabar terbaru soal kebocoran data BSI terkait serangan siber dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” kata Gunawan.

Sumber: detik.com

Komentar