Kisah Viral Seorang Wanita Mati Suri, Ceritakan Rasa Sakaratul Maut

GAYA HIDUP75 Dilihat

JAKARTA – Ini adalah pengalaman tidak terlupakan dari Jade, wanita asal Wisconsin, pada musim panas 2011. Dia dinyatakan meninggal dunia karena heatstroke dan mengalami henti jantung.

Seorang perempuan dinyatakan meninggal dunia selama 3 menit, kemudian bangun lagi. Kisahnya viral di TikTok karena ceritanya tentang apa yang dirasakan saat sakaratul maut.

“Semuanya terjadi dalam beberapa saat, tetapi rasanya jauh lebih lama dan perasaan sakit yang mendalam ini menghantamku seperti satu ton batu bata,” kata wanita berusia 36 tahun itu kepada Jam Press setelah video TikTok-nya menjadi viral, dikutip dari detik.com

“Kepalaku terasa seperti menggembung, namun seluruh tubuhku seperti menyusut. Kemudian, semuanya menjadi gelap dan saat itulah aku tahu aku akan meninggal,” lanjutnya.

Jade mengaku kala itu dia tergeletak di atas kursi temannya. Dengan cepat, teman-temannya menelepon ambulans. Jade pun dilarikan ke rumah sakit lokal dan menerima bantuan defibrillator.

Dokter sempat menyatakan jantungnya telah berhenti berdetak selama tiga menit, tapi secara ajaib, dirinya bangun lagi.

Jade diketahui mengidap Wolff-Parkinson-White dan sindrom takikardia postural, yang keduanya menyebabkan kelainan dengan peningkatan detak jantung. Seringkali, dia merasa seperti ‘jantungnya akan meledak’ dan dapat mengalami serangan hebat dan pingsan. Jade meyakini, cuaca musim panas yang terik membuat kondisinya semakin buruk, yang pada akhirnya menyebabkan heatstroke yang mematikan.

Setelah pengalaman mati suri itu, Jade mengaku mengalami sejumlah anomali. Anomali itu membuatnya percaya akan kehidupan setelah mati.

“Aku juga mengalami banyak hal menyeramkan lainnya, seperti mendengar suara-suara dan melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Kadang-kadang bisikan atau sosok gelap kabur dan aku mulai merekam rumahku karena aku takut kehilangannya. Tapi akhirnya, aku percaya ini memberitahuku bahwa hidup berlanjut setelah kematian,” ujarya, demikian melansir NY Post.***

Editor: Redaksi

Komentar