Kapal Misterius Berbendera Rusia Sandar di Pelabuhanratu

Kapal Misterius Berbendera Rusia Sandar di Pelabuhanratu
Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

JAKARTA - Selasa (27/6/2023), Salah seorang aktivis di Palabuhanratu, Berli Lesmana mengatakan kapal tersebut tidak melakukan aktivitas apapun sejak berada di teluk Palabuhanratu.

Dikutip dari detikTravel, Dua kapal misterius berbendera Rusia dilaporkan bersandar di perairan Palabuhanratu, Sukabumi. Sudah sebulan kapal itu bersandar. ABK-nya ternyata WN China!

"Posisinya sudah satu bulan terakhir, pihak-pihak terkait saya yakin sudah mengetahui. Anehnya kapal itu berbendera Rusia, namun tidak ada aktivitas apapun, hanya sandar melepas jangkar," kata Berli.

Berli menyebut kondisi kapal itu terbuat dari besi, namun bentuknya tidak seperti kebanyakan kapal nelayan penangkap ikan yang ada di perairan Palabuhanratu.

"Misterius, informasi yang saya peroleh kapal itu juga ABK-nya warga asing asal China mereka ada di dua kapal, jumlah ABK-nya berapa orang juga saya yakin lebih dari 10 orang. Ini tentunya menjadi pertanyaan besar, dari mana dan milik siapa kapal itu," kata Berli.

Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) Yusuf Fathonah tidak membantah soal keberadaan dua kapal asing tersebut. Namun menurutnya pihak PPNP dalam hal ini adalah penyedia fasilitas layanan.

"Kewenangan saya di penyedia fasilitas layanan, tentunya kita sebagai tempat sandar dan labuh, kalau itu sudah jadi kapal perikanan tentu akan kita layani. Prosesnya masih panjang itu," kata Yusuf melalui sambungan telepon.

Yusuf mengatakan saat ini kedua kapal tersebut masih dalam proses perizinan untuk beroperasi dan statusnya masih kapal umum, namun pihak perusahaan pemilik kapal akan mengubahnya menjadi kapal perikanan.

"Itu ada aturannya di Kemenhub, punya aturan terkait kapal umum yang masuk, namanya perikanan itu Port State Measures (PSM). Tindakan yang dilakukan untuk kapal perikanan, (sementara) statusnya dia kapal umum," kata Yusuf.

"Kapal itu berbendera Rusia, buatan China, dengan penumpang asal China, ia betul," sambungnya.

Terkait sikap yang akan dikeluarkan oleh pihak PPNP, Yusuf mengatakan pihaknya masih menunggu prosedur perizinan yang ditempuh pemilk kapal. "Ada statusnya nanti tanya Pak Mastur (KPLP) statusnya apa, apa kah pelayaran damai, kalau pelayaran damai tidak ada masalah yang mengizinkan Kemenhub di luar kewenangan kami," jelasnya.

KPLP Benarkan Soal ABK China

Kepala Kantor KPLP Mastur tidak membantah soal posisi kapal yang saat ini hanya berlabuh atau istilahnya disebut Angker di Teluk Palabuhanratu. Kapal itu masih memproses izin tangkap dan proses balik nama kebangsaan kapal.

"Hanya berlabuh saja, Angker di Teluk Palabuhanratu, kalau terkait perizinan mereka itu untuk izin tangkapnya belum keluar tapi dalam proses sudah balik nama kebangsaan kapal dan bendera," kata Mastur.

"(Kapal) Berbendera Rusia, ABK China. Di dalam kapal (ABK kapal) aduh saya lupa lagi sesuai dengan manifest-nya, itu 15 atau 20 (orang) saya lupa lagi karena dua kapal," sambung Mastur.

Mastur juga menyebut nama seseorang yang disebut sebagai pemilik kapal tersebut, yang merupakan warga Palabuhanratu.

"Mereka di sini kebetulan ada owner-nya, orang sini orang Palabuhanratu. (Tujuan) Setelah nanti selesai mereka perizinannya untuk perikanan. Nanti perizinannya nanti mereka menangkap ikan," jelas Mastur.***

Editor: Redaksi

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index