BENGKALIS - Kami membentuk kelompok penanaman mangrove sejak tahun 2013, dengan swadaya kelompok. Bergotong Royong dengan anggota yang sebanyak 14 orang. Kami sepakat mencoba menanam pohon api-api agar dapat mencegah abrasi pantai.
Sekarang, kami menggerakkan anggota kelompok kami, sudah bisa mengelola sebanyak 75 Hektar, kami berharap yang kedepannya kami bisa dapat mengelola hutan mangrove.
Agar supaya bisa menjadi wisata hutan mangrove. Alhamdulillah, kelompok yang kami bina telah dikunjungi adik-adik dari mahasiswa kuliah lapangan. Tampak hadir juga Pj. Kepala Desa Puteri Sembilan Adi Putra S.Pd.I.,M.A.P dapat memegang sepanduk dendam adik-adik mahasiswa-siswi, diwilayah penanaman anak kayu bakau mangrove.
Tampak gigih adik-adik menyingsingkan celananya untuk menanam anak kayu bakau, mangrove. Walaupun yang dikerjakan ditepi pantai. Namun adik-adik mahasiswa, siswi UNRI tampak semangat.
Tampak mahasiswa menanam anak kayu bakau, sangat tekun. Tampak juga Pj. Desa Puteri Sembilan, turut menanam dan sangat antusias sambil mengarahkan para siswa-siswi menanam kayu bakau, kebetulan cuacanya sangat cerah.
Tampak Dedi Irawan, memakai baju kaos kuning tangan panjang. Ikut serta dalam rombongan teman-teman. Inilah sadar wisata Selat Paoh, Desa Puteri Sembilan tahun 2014-2023. Inilah tampak foto plang Desa Wisata, Puteri Sembilan. Tampak Ketua KTH Anuwardi, kegiatan selain menanam pohon api-api, juga membuat pembibitan anak kayu bakau mangrove, bersama BPJS, ketenagakerjaan, dari dalam dalam rangka GO GREEN Tahun 2022 serta membuat jembatan, Demikian Liputan Awak Media cakrapos.com (Selamat R)