Danau di Skotlandia Alami Kekeringan, Apakah Ada Monter yang Muncul?

PERISTIWA58 Dilihat

EDINBURGH – Danau Loch Ness di Skotlandia mengalami kekeringan. Akankah legenda Monster Loch Ness akan segera terungkap?

Dilansir dari Mirror, Senin (12/6/2023), peringatan kelangkaan air telah dikeluarkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Skotlandia di beberapa wilayah Skotlandia. Hal tersebut akibat cuaca kering berkepanjangan yang mempengaruhi tingkat air di seluruh wilayah Kerajaan Inggris.

Bulan lalu, Danau Loch Ness mengalami penyusutan ke level paling rendah sejak 1990. Akibat kejadian ini, membuat banyak orang menantikan apakah legenda monster yang tinggal di danau tersebut akan segera terungkap.

Beberapa waktu lalu, para pemburu Nessie atau sebutan untuk monster yang tanggal di sini bahkan ditawari hadiah sebesar 25.000 poundsterling. Hadiah tersebut tertuju bagi seseorang yang dapat memberikan bukti bahwa monster terkenal itu hidup di danau Skotlandia tersebut.

Tantangan ini diberikan kepada para penggemar oleh pengusaha selebriti Dave Fishwick, yang juga dikenal sebagai ‘Bank of Dave’. Dave mengatakan kepada ITV’s This Morning bahwa dia siap untuk memberikan uang sebesar 25 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 466 juta rupiah bagi siapa saja yang dapat mengungkap misteri legenda yang sulit terkuak ini.

Dikutip dari detik.com, Dilaporkan ribuan orang mengunjungi danau ini setiap tahunnya, dengan perkiraan yang menyatakan bahwa legenda monster yang terkenal itu turut menyumbang hampir £41 juta atau sekitar Rp 765 miliar per tahun bagi perekonomian Inggris.

Sedangkan penyebab dari surutnya air di danau ini adalah kekeringan yang sedang melanda di sekitar daerah ini. Selain itu, beberapa pihak mengklaim bahwa skema tenaga listrik hydro telah mengubah ketinggian air di Danau Loch Ness.

Di balik rasa penasaran berbagai pihak yang menantikan terkuaknya legenda Monster Loch Ness, pihak setempat justru resah karena ini level terendah air ini telah terjadi sebanyak dua kali di musim panas ini. Karena level penurunannya disebut sebagai yang terparah, yakni lebih dari 109cm (3,5 kaki) tercatat di Foyers pada tanggal 24 Mei, terendah sejak pencatatan dimulai pada tahun 1990.

“Risiko kelangkaan air yang mencapai tingkat yang signifikan pada awal musim panas ini sangat mengkhawatirkan dan tidak diragukan lagi bahwa beberapa bulan ke depan akan sangat menantang bagi semua pihak yang mengandalkan lingkungan air untuk menjalankan bisnis mereka,” ujar Kepala Bagian Scottish Environment Protection Agency, Nathan Critchlow-Watton.

“Meskipun tingkat air sangat penting di bagian Dataran Tinggi ini, kita dapat melihat daerah lain di Skotlandia juga mengalami hal yang sama. Sangat penting bagi para pelaku bisnis untuk mengambil langkah sekarang untuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia dan mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut,” dirinya menambahkan.

Editor: Redaksi

Komentar