DUMAI - Koordinator BEM Sekodum mengecam tindakan DPRD Provinsi Riau atas sikap yang diambil ketika Penampilan seni Teater Salembayung dihentikan saat acara HUT Provinsi Riau yang dilaksanakan di ruang rapat paripurna DPRD Riau, Rabu (9/8) lalu.
Hal ini disampaikan Muhammad Ikhsan Nizar selaku Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Sekota Dumai (BEM Sekodum), ia mengecam dan menyayangkan hal tersebut terjadi.
"Saya selaku Koordinator BEM Sekodum, dalam hal ini mengecam dengan tegas terhadap apa yang sedang di alami oleh adik-adik kami, Penerus Penggiat Seni Riau, yang dihentikan ketika tampil di acara sempena HUT Riau ke 66 dengan alibi akan kedatangan Gubernur beserta rombongan," ucapnya, Jumat (11/08).
Menurut Ikhsan, adanya sebuah kegagalan dalam upaya menginternalisasikan nilai-nilai seni dan budaya melayu pada tubuh birokrasi di Provinsi Riau.
"Semua ini menunjukan gagalnya para pemimpin Negeri didalam menjaga tumbuh kembang kesenian dan kebudayaan melayu di tanah lancang kuning," ujar ketua BEM.
Ia juga mengatakan, secara tidak langsung para penguasa Negeri sedang mempertontonkan ketidakberadaban. Upaya kerja keras adik-adik dari lembaga Teater Salembayung dengan ketulusan hati seolah tak dihargai, buktinya mereka telah berlatih sejak Juli 2023 lalu.
Pasalnya tidak satu orangpun, di antara wakil rakyat yang jelas-jelas melihat persitiwa itu berbicara, memberikan statment, mengklarifikasi, atau meminta maaf kepada lembaga Teater Salembayung secara khusus dan masyarakat Riau secara luas terhadap apa yang telah terjadi.
"Sangat disayangkan pada momen HUT Provinsi Riau yang bisa terbilang tidak muda lagi, belum mampu mencerminkan kedewasaan para pemimpin negeri ini di dalam berpikir serta bertindak," ujar Ikhsan.
Ikhsan meminta Anggota DPRD Provinsi Riau untuk meminta maaf kepada Lembaga Teater Salembayung secara khusus Masyarakat Riau.
"Jika dalam hal ini tidak terealisi. Maka kami akan adakan Rapat Koordinasi BEM Se-Riau untuk mengambil langkah Kongkrit dalam menyikapi hal ini," tandasnya.
Disis lain, Protokol DPRD Provinsi Riau saat dikonfirmasi Jurnalis atas kejadian tersebut tidak memberikan jawaban hingga berita ini terbit.(rhs/rhs).